PADANG – Langit di atas kawasan industri Lubuk Begalung, Kota Padang, mendadak menghitam pada Minggu siang, 18 Mei 2025.
Asap tebal membumbung tinggi dari kompleks PT Teluk Luas, sebuah perusahaan pengolahan karet mentah.
Api melalap sebagian besar gudang dalam hitungan menit. Kepanikan menyergap para karyawan, yang sebagian besar tengah beristirahat makan siang ketika api mulai berkobar.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Termasuk Kabupaten Empat Lawang, Kemedagri Umumkan 9 Daerah yang akan Laksanakan PSU Bulan April
Termasuk Kapolda Riau, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Angkat 10 Kapolda Baru
Media Online Ini Siap Bantu Terbitkan Artikel Tugas Kampus di Media Online, Khusus untuk Mahasiswa

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Awalnya saya mencium bau gas yang menyengat,” tutur Nita, petugas kebersihan di PT Teluk Luas yang menjadi salah satu saksi mata pertama.
“Tiba-tiba saja ada ledakan kecil, lalu api muncul dari area pengemasan karet.”
Menurut Nita, sumber api berasal dari tabung gas yang digunakan dalam proses pengemasan.
Ia menduga tabung tersebut dalam kondisi aktif dan tak dimatikan saat waktu istirahat.
“Tapi saya tidak tahu pasti kenapa gas itu bisa menyala,” katanya.
Kronologi Awal dan Respons Darurat Pemadam Kebakaran
Kebakaran dilaporkan pertama kali ke Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang pada pukul 12.22 WIB.
Kepala Damkar Padang, Budi Payan, menyatakan pihaknya langsung menerjunkan seluruh unit dan personel ke lokasi.
“Situasinya cukup gawat. Api cepat sekali membesar karena bahan bakunya karet mentah, yang sangat mudah terbakar,” ujar Budi saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Sebanyak 11 unit mobil pemadam dikerahkan, termasuk bantuan dari Damkar Kota Padang Panjang, Solok, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Pariaman.
Proses pemadaman memakan waktu berjam-jam karena kobaran api menjalar cepat dan membakar lima petak gudang.
Dugaan Kelalaian dan Minimnya Sistem Keamanan Industri
Kebakaran di PT Teluk Luas kembali menyorot lemahnya pengawasan terhadap standar keamanan industri di sektor manufaktur.
Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, sepanjang tahun 2024 terdapat lebih dari 400 kasus kebakaran di lokasi kerja.
60 persen di antaranya terjadi akibat kelalaian pengelolaan bahan mudah terbakar, seperti gas dan bahan kimia.
Baca Juga:
Mahasiswa FEBI UIN STS Jambi Ikuti Kuliah Umum Dengan Narasumber dari BNSP dan Praktisi Perbankan
Pakar keselamatan kerja dari Universitas Andalas, Dr. Randi Nurhadi, menilai bahwa banyak perusahaan di sektor manufaktur belum menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat soal keselamatan.
“Dalam kasus PT Teluk Luas, jika benar sumber api dari tabung gas aktif yang ditinggal menyala, itu pelanggaran berat terhadap protokol keselamatan kerja,” ujar Randi.
Ia menyarankan audit menyeluruh atas sistem keamanan industri, terutama yang menggunakan bahan mudah terbakar.
Kerugian dan Ancaman Lingkungan
Meski tak ada korban jiwa, kerugian materiil ditaksir mencapai miliaran rupiah. Selain itu, polusi udara dari pembakaran karet mentah menimbulkan ancaman lingkungan serius.
Asap dari kebakaran mengandung senyawa beracun seperti karbon monoksida, sulfur, dan senyawa organik volatil (VOC).
Berdasarkan laporan awal dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, kualitas udara di radius 3 kilometer dari lokasi kebakaran menurun drastis selama 6 jam pertama.
DLH mengimbau warga untuk mengenakan masker dan menghindari aktivitas luar ruangan.
“Polusi dari kebakaran industri seperti ini tidak bisa dianggap sepele. Bisa berdampak jangka panjang bagi kesehatan masyarakat,” ujar Kepala DLH Padang, Nur Azman.
Evakuasi Warga dan Penyelidikan Lanjutan
Damkar Kota Padang bersama camat setempat juga melakukan evakuasi terhadap warga di sekitar pabrik.
Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya api ke kawasan pemukiman yang hanya berjarak 200 meter dari lokasi.
“Kami prioritaskan keselamatan warga sekitar. Beberapa rumah kosongkan sementara,” ujar Budi Payan.
Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolsek Lubuk Begalung menyatakan telah memintai keterangan sejumlah saksi, termasuk petugas pabrik dan operator tabung gas.
“Investigasi sedang berlangsung. Jika ditemukan unsur kelalaian, tentu ada sanksi hukum,” ujarnya.
Polisi juga berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Balai Pengawas Ketenagakerjaan Wilayah Sumbar.
Tragedi Industri yang Terulang dan Tanggung Jawab Sistemik
Kasus kebakaran PT Teluk Luas bukan peristiwa tunggal. Ia mencerminkan persoalan sistemik dalam pengelolaan keselamatan kerja di banyak sektor industri di Indonesia.
Minimnya audit rutin, lemahnya pengawasan pemerintah daerah, serta budaya kerja yang abai pada prosedur keselamatan menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja.
Perlu ada evaluasi nasional atas protokol keselamatan kerja di sektor industri berisiko tinggi.
Pemerintah pusat maupun daerah harus memperkuat penegakan aturan dan memberi sanksi tegas terhadap perusahaan yang lalai.
Di sisi lain, publik juga perlu dilibatkan dalam pengawasan partisipatif melalui pelaporan cepat dan keterbukaan informasi.
Keselamatan kerja bukan sekadar angka dalam laporan tahunan, melainkan nyawa dan kehidupan banyak orang.
Kasus PT Teluk Luas adalah pengingat bahwa kelalaian, sekecil apapun, bisa berujung pada bencana besar.***
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Hutannews.com dan Mediaemiten.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media On24jam.com dan Kilasnews.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Haijateng.com dan Hariancirebon.com
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center