Sudah Lebih 30 Tahun Dikelola Tapi Masuk Kawasan Hutan, Petani Sawit Lapor ke Airlangga Soal Status Lahan

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 27 Januari 2024 - 13:36

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. (Facebok.com/@Airlangga Hartarto)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. (Facebok.com/@Airlangga Hartarto)

HAISUMATERA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto menyebutkan bahwa realisasi dana untuk program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Indonesia masih rendah.

Untuk tahun 2023, realisasinya hanya Rp1,5 triliun dari total dana yang disediakan sekitar Rp6 triliun.

Untuk itu ia mendengarkan keluhan para petani di Deliserdang, Sumatera Utara (Sumut) terkait kendala apa yang dihadapi para petani sawit rakyat tersebut.

Demikian dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto saat menghadiri acara Temu Wicara.

Airlangga bertemu Penerima Bantuan Dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Desa Sialang Kabupaten Deliserdang, Jumat 26 Januari 2024.

Baca artikel lainnya di sini :Kasus Importasi Emas, Kejagung Dalami PT Untung Bersama Sejahtera dan PT Indah Golden Signature

Ketua Koperasi Mitra Petani Mandiri, Feriadi di hadapan Airlangga menyampaikan bahwa yang menjadi kendala para petani adalah status lahan perkebunan.

Karena sebagian masih masuk dalam kawasan hutan. Padahal sudah lebih 30 tahun dikelola masyatakat.

“Saat kita ambil titik koordinat ternyata masuk kawasan hutan. Jadi ini terpaksa kita tinggal. Selanjutnya ada lagi kendalanya di HGU.”

Lihat juga konten video, di sini: Banjir Landa Kabupaten Halmahera Selatan, Satu Orang Meninggal dan Sebanyak 471 Jiwa Terdampak

“Lahan petani kondisinya bersebelahan sama HGU punya perkebunan. Itu yang menjadi kendala kami,” katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa ia salah satu penerima dana program PSR tahun 2021. Luas lahan yang disetujui 543 hektare.

“Kami terima kasih atas bantuan Menko Perekonomian. Dan kami berharap KUR yang diberikan juga dapat membantu kami,” ujar Feriadi.

Kehadiran Airlangga didampingi Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F Paulus, Wakil Gubernur Sumut periode 2018-2023, Musa Rajekshah, anggota DPR RI, Meutya Hafid, Ahmad Doli Kurnia Tanjung dan lainnya.

“Jadi saya datang ke sini untuk menyerahkan secara simbolis penyerahan dana daripada BPDPKS untuk replanting.”

“Besarnya dana dari BPDPKS ini adalah Rp30 juta per hektare. Ini untuk tahun pertama,” ujar Ailangga kepada wartawan.

Lebih lanjut dikatakan Airlangga bahwa BPDPKS sendiri punya target untuk menyalurkan dana kepada 180 ribu hektare lahan pertahun agar direplanting. Adapun dana yang disediakan Rl6 triliun.

“Dan tahun kemarin realisasinya Rp1,5 triliun. Beberapa kendala yang masuk pertama tentu proses status tanah itu menjadi yang utama.”

“Dimana banyak dari pengusaha dan petani status tanahnya clean and clear. Belum ada sertifikat HGU nya dan lainnya,” sebutnya.

Pemerintah katanya sedang mempelajari keterlanjuran lahan dari kehutanan dimana keterlanjuran ini agar bisa diselesaikan.

“Targetnya tahun ini bisa selesai sehingga dengan demikian akan semakin banyak lagi masyatakat yang bisa mendapatkan fasilitas replanting.”

“Kedua pemerintah juga menyiapkan melalui kredit usaha rakyat (KUR) untuk petani.”

“Tadi permintaannya para petani itu per hektare Rp25 juta untuk biaya perawatan, sarana dan prasarana. Dan ini bisa diberikan lewat KUR dengan bunga 6 persen,” sebutnya.

Di Sumut, bank yang bisa menjembatani KUR beberapa diantaranya adalah Bank Sumut dan BRI.

Bank Sumut sendiri mendapat jatah untuk menyalurkan KUR dana replanting sekitar Rp1,3 triliun lebih dan mulai berjalan tahun ini.

Sementara secara nasional kata Airlangga anggaran KUR yang disediakan Rp280 triliun.

“Jadi tidak ada lagi alasan replanting ini tidak berjalan. Yang saya tahu selama ini persoalannya di rekomendasi dari dinas dan lainnya.”

“Saya mau tahu lagi dari petani di sini kira-kira masalahnya apa,” sebutnya.

Artikel ini juga sudah dìterbitkan di portal berita Ekbisindonesia.com.***

Berita Terkait

Wamentan Sudaryono Minta Jajaran Kementan Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com
Gibran Rakabuming Raka Angkat Bicara Lagi Soal Isu Pemotongan Dana Terkait Program Makan Bergizi Gratis
Termasuk Lewat Kios Pangan, Badan Pangan Nasional Bangun Sinergi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan
Jaga Harga Wajar di Tingkat Konsumen, Pemerintah Resmi Tetapkan Harga Eceran Tertinggi Beras
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi Cek Stok Beras Gudang Bulog di Sumbar, Pastikan Ketersediaan Pangan
Bapanas Intensifkan Pemantauan dan Intervensi Program untuk Jaga Stabilitas Pangan Jelang Iduladha
Menkeu Sri Mulyani Bahas Sektor Transportasi Indonesia Saat Bertemu CEO Millennium Challenge Corporation
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 6 September 2024 - 16:24

Forum LSP Politeknik Indonesia, Fokus Dalam Peningkatan Kualitas Kompetensi Lulusan Pendidikan Vokasi

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:46

Prof Yulius Beri Hadiah Umroh kepada Anak Korban Bencana yang Hafal Surat As-Sajdah dalam Acara Mahkamah Agung Peduli

Sabtu, 6 Juli 2024 - 22:15

Pelantikan DPW PROPAMI Jambi Raya Masa Bakti 2024-2027 di BEI: OJK dan IDX Dukung Edukasi Pasar Modal

Minggu, 12 Mei 2024 - 00:10

Afriansyah Noor Dapat Dukungan Kuat dari UMKM Nahdliyin untuk Tetap Menjadi Menteri

Jumat, 10 Mei 2024 - 13:17

Wakil Menteri Ketenagakerjaan Diberi Gelar Adat ‘Pangeran Rimbun Alam Cipta Negeri’

Rabu, 20 Maret 2024 - 08:38

Hujan dengan Intensitas Sedang Diprakirakan Terjadi di Kota Medan, Berikut Ini Prakiraan Cuaca BMKG

Senin, 11 Maret 2024 - 10:24

Hilang Tertimbun Tanah Longsor di Pesisir Selatan, Sumbar, Sebanyak 7 Orang Masih dalam Pencarian

Berita Terbaru