BI Ungkap Alasan Posisi Cadangan Devisa Turun, Termasuk Ketidakpastian Pasar Keuangan Global

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 6 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Bank Indonesia (BI). (Dok. bi.go.id)

Gedung Bank Indonesia (BI). (Dok. bi.go.id)

HAISUMATERA.COM – Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 140,4 miliar USD atau dolar AS.

Jumlahnya menurun dibandingkan posisi cadangan devisa bulan Februari 2024 yang sebesar 144 miliar dolar AS.

Laporan Bank Indonesia yang dirilis Jumat (5/5/2024) menyebutkan, sejumlah faktor mempengaruhi penurunan cadangan devisa di bulan Maret.

Di antaranya pengaruh dari pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valuta asing (valas) korporasi.

“Hal lain yang mempengaruhi penurunan cadangan devisa adalah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah.”

“Disebabkan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono.

Baca artikel lainnya di sini : Soal Usulan Hadirkan Presiden Jokowi ke Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Tanggapan Mahkamah Konstitusi

Meski mengalami penurunan, BI menilai cadangan devisa Indonesia sebesar 140,4 miliar dolar AS, masih tinggi.

Jumlah itu setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor dan 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca artikel lainnya di sini : Komunikasi dengan Transisi Pemerintahan Baru Dilakukan, Sri Mulyani: APBN 2025 Tetap Kami Susun

“Posisi cadangan devisa tersebut, juga masih di atas standar kecukupan internasional tiga bulan impor.”

“Jumlah cadangan devisa mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ucap Erwin.

BI juga melihat cadangan devisa ke depan akan tetap memadai, didukung stabilitas dan prospek ekonomi nasional yang terjaga.

BI tetap menempuh bauran kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.***

Artikel di atas, sudah dìterbitkan di portal berita nasional ekonomi dàn bisnis Harianinvestor.com

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianindonesia.com  dan Infomaritim.com 

Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

 

Berita Terkait

Dadan Hindayana: Manfaat Minyak Jelantah untuk Energi Terbarukan
Berangkat dari Medan, Nyaris Tiba di Kamboja: Pemuda Ini Ditipu Lowongan Palsu Operator Judol Ilegal
CSA Index Juni 2025 Perlihatkan Peningkatan Signifikan Sentimen Pasar Saham
Sapulangit PR Kolaborasi dengan Persrilis.com Berikan Jasa PR dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release
Dana Asing Kembali Masuk, CSA Index dan IHSG Dapat Angin Segar untuk Tumbuh
Berbahaya bagi Transparansi dan Akuntabilitas, Penghapusan Status Penyelenggara Negara bagi Manajemen BUMN
Danantara Hadir di Waktu yang Tepat, Jangan Hanya Bersandar kepada Kekuatan Ekonomi Eksternal
Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Pertamina EP Sangasanga Field Catatkan Rekor Produksi Minyak Harian

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 10:58

Dadan Hindayana: Manfaat Minyak Jelantah untuk Energi Terbarukan

Selasa, 10 Juni 2025 - 13:59

Berangkat dari Medan, Nyaris Tiba di Kamboja: Pemuda Ini Ditipu Lowongan Palsu Operator Judol Ilegal

Kamis, 5 Juni 2025 - 15:45

CSA Index Juni 2025 Perlihatkan Peningkatan Signifikan Sentimen Pasar Saham

Selasa, 20 Mei 2025 - 07:10

Sapulangit PR Kolaborasi dengan Persrilis.com Berikan Jasa PR dan Komunikasi Terpadu Lewat Press Release

Kamis, 8 Mei 2025 - 07:51

Dana Asing Kembali Masuk, CSA Index dan IHSG Dapat Angin Segar untuk Tumbuh

Berita Terbaru