HAISUMATERA.COM – BNPB bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong percepatan perbaikan sejumlah jalan nasional yang terputus dan jembatan yang rusak.
Guna mengoptimalkan pendistribusian bantuan logistik ke enam daerah terdampak.
Akses terputus dan jembatan yang rusak tersebut di antaranya meliputi Jalan Akses Simpang di Kota Padang Panjang dan 19 unit jembatan terdampak.
Menyusul hal tersebut, bantuan logistik bagi masyarakat dikirimkan melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar.
Baca Juga:
Sebanyak 4.411 Warga Terdampak, Banjir dan Tanah Longsor Hantam Padang Pariaman, Sumbar
Wamentan Sudaryono Minta Jajaran Kementan Maksimalkan Pelayanan Terhadap Petani dengan Sepenuh Hati
Tambang Ilegal Longsor di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sebanyak 15 Penambang Meninggal Dunia
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyampaikan hal tersebut kunjungan kerja Kepala BNPB, Selasa (14/5/2024).
“Jadi hari ini karena transportasinya sulit dan ada enam kabupaten dan kota yang terdampak jadi perlu pembagian waktu yang tepat (untuk distribusi bantuan).”
“Tadi kita lihat yang paling parah di Lembah Anai, itu masih ada yang terputus.”
“Semoga dalam waktu dekat sudah bisa dilalui alat transportasi karena dari PUPR tadi sudah bergerak alat berat dikerahkan,” terang Suharyanto.
Selain perbaikan sarana dan prasarana, pemerintah juga terus mengupayakan penanganan terbaik bagi para warga yang rumahnya mengalami kerusakan akibat bencana banjir tersebut.
Salah satu alternatif yang disiapkan adalah dengan cara relokasi rumah khususnya yang rusak dan berada di dekat aliran sungai.
Adapun untuk rumah yang mengalami kerusakan akan diberikan bantuan stimulan rumah rusak dengan rincian nilai di antaranya:
Rp 60 juta Rupiah untuk rusak berat, 30 juta Rupiah untuk rusak sedang, dan 15 juta Rupiah untuk rusak ringan.
“Untuk relokasi kami sedang asesmen, kami sudah memberikan rekomendasi di tahap transisi rehabilitasi rekonstruksi apakah ada relokasi.”
“Kalau ada relokasi maka pemerintah daerah menyiapkan lahan dan pemerintah pusat yang akan bangun.”
“Bila tidak direlokasi, maka kami akan siapkan opsi lain seperti perbaikan,” jelas Suharyanto.
Upaya-upaya yang dilakukan sebagai percepatan penanganan darurat yang dilakukan oleh pemerintah bersama para stakeholder terkait.
Baca Juga:
Seorang Warga Meninggal Dunia di Padang Pariaman, Sumatera Barat, Akibat Tertimbunan Tanah Longsor
Termasuk Lampung, Sebanyak 13 Wilayah Nusantara Berpotensi Dilanda Hujan dengan Intensitas Ringan
Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat kembali memulai kehidupan dan penghidupannya sesegara mungkin.
“Rata-rata status tanggap darurat ini kan 14 hari, ini waktu yang cukup panjang.”
“Kita ingin melaksanakan secepat mungkin dari darurat ke rehabilitasi karena 14 hari ini bagi masyarakat cukup lama,” kata Suharyanto.***
Baca Juga:
Perlindungan Hukum Wajib Ditegakkan dalam Kasus Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang, Sumsel
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Hellodepok.com dan Sulawesiraya.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.